Pendidikan

PGRI: Pembelajaran jarak jauh menurunkan hasil belajar siswa

PGRI-Pembelajaran-jarak-jauh-menurunkan-hasil-belajar-siswa

Wakil Sekjen PB PGRI Jejen Musfah mengatakan, berdasarkan penelusuran Kementerian Pendidikan dan Teknologi, pembelajaran jarak jauh (PJJ) menyebabkan hasil belajar siswa menurun. Salah satu penyebabnya adalah persebaran jaringan internet yang tidak merata di puluhan ribu wilayah.

“Riset Kemendikbud menemukan bahwa PJJ menyebabkan penurunan hasil belajar siswa.

Ini studi nasional. Kenapa? Ini sangat tepat, karena masih ada 12.548 area blank internet spot. Bagaimana kalau tidak ada internet spot? internet? Anak-anak mendaki gunung, memanjat pohon dan lain-lain mencari titik ini,” kata Jejen dalam diskusi virtual bertajuk ‘Tatap Muka Siswa’, Sabtu (02/06/2921).
Baca juga:
Ketua komite X menyerukan pembentukan gugus tugas untuk pengawasan sekolah pribadi

Selain keterbatasan jaringan internet, kendala berikutnya

, menurut Jejen, adalah kompetensi digital. Menurutnya, tidak semua guru memiliki kemampuan untuk menyampaikan materi pembelajaran secara digital.

“Belum lagi kapasitas dan literasi digital guru, mungkin internet ada, tapi mungkin tidak semua guru memiliki kemampuan untuk menyampaikan ilmu melalui PJJ,” ujarnya.
Baca juga:
Eksekutif Komisi X mendukung pembukaan terbatas pembelajaran tatap muka

Selain itu, PGRI mendukung pembelajaran tatap muka

, yang dimulai kembali dengan aturan ketat:

Jejen mengatakan, tidak semua orang tua siap menemani anaknya belajar di rumah. Ia mengatakan, data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tentang PJJ menunjukkan orang tua lebih suram daripada guru dalam mengajar.

“Tidak mudah membantu anak belajar,” katanya.
Baca juga:
Gubernur Edy tidak mengizinkan sekolah tatap muka: tidak mungkin anak dikorbankan

Selain itu, Jejen mengatakan pembelajaran tatap muka (PTM) perlu dilakukan untuk menutupi kekurangan PJJ. Jika ada yang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam praktik, kata Jejen, mereka harus menjalani isolasi mandiri selama dua minggu.

“Harus masuk (PTM) untuk menutupi kelemahan di PJJ tapi kalau ditemukan kasus harus rela mengisolasi diri selama 14 hari lalu buka lagi, nanti isolasi lagi dan seterusnya,” imbuhnya.

Baca juga :

nac.co.id
futsalin.id
evitdermaclinic.id
kabarsultengbangkit.id
journal-litbang-rekarta.co.id
jadwalxxi.id
gramatic.id
tementravel.id
cinemags.id
streamingdrama.id
snapcard.id
katakan.id
cpdev.id

You may also like...